Apa yang
ada dalam pikiran kita saat kita berbicara "bertani"? Ya,saya yakin
dalam pikiran anda adalah para petani yang bekerja keras, yang tiap hari
memegang cangkul, dengan pakaian kumal dan sandal jepit dan punya penghasilan
yang serba sedikit. Belum lagi dalam pikiran anda, petani yang sedang menanam
padi dengan penuh peluh dan lumpur, serta kulit hitam karena terbakar matahari.
Saya yakin inilah alasan kenapa generasi muda
kita sekarang sudah enggan turun "ke sawah", untuk kembali bertani,
makannya tidak heran para petani-petani kita lebih banyak didominasi oleh
kalangan-kalangan pensiunan ketimbang para lulusan-lulusan sarjana-sarjana
pertanian yang notabenenya kuliah di fakultas pertanian, tetapi ujung-ujungnya
tetap melamar kerja pada perusahan-perusahan pemerintah, dan kadang tidak ada
hubungannya dengan gelar yang mereka dapat dengan susah payah di bangku kuliah
mereka.
Apa
ketakutan kita jika kita bertani? Tidak ada, justru harusnya sebagai petani
muda kita justru bangga, karena kita mengambil bagian untuk "memberi makan
dunia ini" (karena hanya dari pertanianlah orang bisa makan) prinsipnya
jelas, petanilah yang memberi makan bangsa ini, pernahkah anda berpikir, apa
jadinya jika dunia ini tanpa petani?
Harusnya
adanya banyak penemuan-penemuan yang akan ditemukan jika kita para petani muda
mau terjun langsung ke ladang dan sawah. Tapi sampai sekarang itu seperti masih
tersimpan rapi di otak kita (andaikan kita mau, pasti saya yakin ada banyak
penemuan-penemuan dalam dunia pertanian di era seperti sekarang ini).
Sebagai petani muda harusnya kita bangga
dengan profesi kita, karena lewat kitalah nasib bangsa ini ke depan akan jadi
seperti apa. Bayangkan saja apa jadinya jika semua lulusan-lulusan sarjana
tidak ada yang menjadi petani? "pernahkah anda membayangkannya? Ingat,
semua instansi bahkan presiden sekalipun akan merasakan dampak dari kenaikan
cabe dan bawang kalau harga di pasaran melonjak tinggi. Jadi masih malukah kita
bertani?
“Kopi akan
menjadi nikmat apa bila di campur dengan gula. Begitu hal nya dengan kehidupan,
ada pahit dan manis. Hidup itu butuh pengalaman dan perjuangan. Untuk bias melewati
tantangan dan rintangan butuh yang namanya motivasi hidup. Karena hidup hanya
sekali. Sekali hidup hiduplah yang berarti. Berani hiduptak takut mati, takut
mati jangan hidup, takut hidup mati aja.”
"Jangan
pernah malu jadi petani muda, karena nasib bangsa bahkan dunia ini, kitalah
yang menentukan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar